Sunday 9 September 2012

AKU TAK INGINKAN SEMUA ITU TERJADI


BINGUNG. Itulah yang terbenak dalam pikiranku sekarang. Kalian pasti tau kan orang yg lagi bingung seperti apa tingkah lakunya? Ya melakukan sesuatu yg tak jelas. Aku Seperti setrika. Jalan kesana kemari sambil memegangi kepala dengan satu tangan. Walaupun terlihat aneh, namun tak bisa di pungkiri inilah kenyataan yg pasti dilakukan oleh orang bingung.
8 tahun? Apa yg ada di benak kalian setelah mendengarnya? Pasti kalian bilang lama banget. Ya memang lama. Selain itu 8 tahun bagiku sangatlah spesial. Kalian tau kenapa? Ini bukan masalah tahun lahir atau usia pernikahan.
Kalian para remaja pasti sudah bisa menebaknya, Benar bukan?
Bingung masih menyelimuti ku. Hubungan ku besok sudah menginjak ke usia 8 tahun. Apa yang harus aku berikan padanya di hari hubungan jadi ku denganya esok? Itu lah yang membebani pikiranku. Aku pengen memberikan sesuatu ya bisa di kenang kelak. Tapi apa?
Ku akui aku bukanlah orang yg romantis. Aku jg bukan seorang yg puitis atau orang yang pandai bercinta. Aku hanyalah manusia biasa yg ingin dicintai apa adanya. Tapi aq ingin menjadi yg terbaik untuk kekasihku.
Ku ambil ponsel ku kemudian ku tekan beberapa nomor lalu ku tekan call. Tak lama kemudian ada suara di ponselkug
"hallo sob? Tumben telfon? Pasti da perlukan? Mau minta bntuan apa?"suara itu memberi pertanyaan beruntun
"lo sibuk apa enggak?"aku mulai memberi pertanyaan kepadanya tanpa menjawab pertanyaannya
"enggak sob"jawabnya singkat tak seperti pertanyaanya tadi
"ke rumah gua sekarang bisa kan?"aku memberinya pertanyaan lagi
"ok"jawabnya. Jawabanya sih memang singkat tapi berisi
dia adalah sahabat ku. Dari SD aq bersahabat denganya. Kalian tau umur kami skarang berapa? Umur kami sekarang sudah 22 tahun. Lama kan persahabatan kami?
Tak perlu menunggu lama. 5 menit kmudian ray sampai di rumahku
"assalamualaikum?"suaranya di balik pintu
dia sopan bukan?
Coba kalian bndingkan dengan percakapan kami di telfon. Beda 180 derajat.
"waalaikumsalam"jawab orang tuaku yg kebetulan lagi di ruang tamu
"malem om, tante"sapanya ramah
"malem jg ray, tumben malem malem kesini, apa gx kerumah pacarmu?" tanya papa ku heran
"hahaha, bisa aja om, tadi aku di suruh ozy om"jawabnya sambil tertawa
"oh ya sudah ray, mungkin ozy nya dah nunggu di kamarnya, oh ya sebelumny mau minum apa?"mamaku menawarinya minum
"nggk usah repot repot tante, ntar lok haus bisa ngambil sendiri kok, kayak tamu istimewa ja"jawabnya
"oh ya udah deh"
"ya udah aku permisi dulu om mau kekamar ozy"
"iya"
terdengar langkah kaki menuju kamarku. Kamarku terletak di pojok sebelah kiri tangga. Tidak terlalu jauh dari ruang tamu.
Oh iya dah tau kan siapa aku?
"zy?"
terdengar dia memanggil namaku
"iya masuk"jawabku
"ada masalah apa?
Mau minta pendapat apa?"dia kembali bertanya tanpa basa basi
"tenang dulu sob, nggak usah buru buru, belanda masih jauh, duduk dulu geh"kataku memberi saran
"bisa aja lo"katanya sambil menarik kursi yg ada di situ dan dia duduk di Atasnya
"lo taukan besok hari apa?"aku mulai memberinya pertanyaan
"iya tau, besok hari selasakan?"jawabnya enteng
"kalau tanggalnya?"aq melanjutkan pertanyaanku
"22 OKTOBER 2011"dia kembali menjawab dengan entengnya"oh gue tau sekarang maksud lo apa, trus apa yang bisa gua bantu?"syukurlah, akhirnya dia mengerti maksudku, sekarang dia ganti bertanya
"gua bingung sob, besok mau ngasih apa ke dia"kataku"lo tau sendirikan gua orangnya kayak apa?"lanjutku
"okelah, lo emang beruntung, kebetulan otak gua lagi encer, gimana kalau besok elo kasih ini ja . . . Ke dia?"dia menyampaikan idenya
"tapi gua kan gx bisa buat kata kata yg puitis?"jawabku
"udah lo tenang ja, serahin semua sama sahabat lo ini"katanya sambil memainkan alisnya
"emmz sip dah, thanks ya sob, emang lo sahabat gua"kataku
"gua mau cabut"kata dia sambil berdiri
"buru buru amat?"tanyaku heran
"tadi ada janji sama kekasih tercinta gua"jawabnya sambil bercanda
"halah lebay lo, ya udah pulang sono ntar kekasih tercinta lo marah"jawab ku ikut ikutan lebay
"sip"kata dia sambil berjalan keluar kamar dan menacungkan ke dua jempolnya, setelah di ruang dia pamit ma ortu ku"om tante, aku pulang dulu ya, asalamualaikum"pamit ray
"wangalaikumsalam, iya hati hati di jalan"jawab ortuku
"sip tante"
dia pun berlalu, terdengar motornya berderung semakin jauh.
Pikiranku yg tadinya bingung sekarang menjadi lega, akhirnya malam ini aku bisa tidur pulas.
Hari ini sungguh aneh, baru sebentar aku tidur, mentari pagi sudah menyambutku, pergantian hari sungguh cepat. Kulihat jam kecil di atas meja, waktu menunjukan jam 10.00 wib. "Gila cepet bnget"pikirku, bergegas aku mandi dan berpakaian
ku lihat sahabatku telah stan by di kursi ruang tamu, sambil membaca koran. Aku heran gx biasanya dia datang gx terlambat.
"kenapa lo gak ngebngunin gua?"tanyaku pada nya
"maaf, tadi lo tidur pules bnget, gx tega gua mau ngebngunin elo"jawabnya sambil mendongakkan kepalanya ke atas untuk menatapku
"hem"aku cuma be hem"gua mau makan dulu lo mau ikut?"tawarku
"boleh, kebetulan gua belom makan"jawabnya
kami berdua pun, berlalu ke ruang makan, 8 menit kemudian kami selesai makan. Setelah itu kami pergi mencari tempat untuk acara nanti malam.
Pukul 15 wib, semua telah selesai. Tinggal satu yg belum, kalian bisa tebak apa itu? Ya sesuatu yg akan ku kasih ke dia.
Tanpa basa basi kami pun pergi ke pusat perbelanjaan di sana kami menuju toko perhiasan.
"sob, menurut lo gua beli kalung atau cincin?"tanyaku padanya
"kalung zy"jawabnya singkat
jawabnya memang singkat tapi pasti. Kalian tau kenapa aku minta bantuan anak cowok? Bukan cewek?
Jawabnya karena aku gx mau semua jadi kacau, aku jg gx pengen dia marah di hari yg sepesial ini, cuma gara gara liat aku jalan ma cewek laen. Bisa berabekan lok itu terjadi?
Setelah menerima kalung cantik tadi, aku pun menyerahkan beberapa uang seratus ribuan. Kemudian kamipun pergi meninggalkan toko.
Di perjlanan sobatku melihat kenyataan pahit
"zy, itu kekasih lo kn?"kata 
Dia agak sedikit ragu
"lo salah liat kali?"jawabku menghiraukan kata kata nya
"liat dulu zy, gak mungkin gua salah lihat, mata gua belum buram,"katanya meyakinkan, ku
aku tak mau berfikiran negatif tentang kekasihku.
"zy coba deh sekarang lo liat, dia megang pipi acha"kata nya sambil mengarahkan wajahku ke arah di mana ada dia melihat acha kekasihku dan anak cowok. Benar saja itu memang acha, aku tak tau mengapa lankah kakiku secara refleks berjalan ke arah mereka.
"BRAAAK.... Oh jadi seperti ini kelakuan lo di belakang gua?"emosiku memuncak, dari kata aku kamu, adk kakak atau sayank sekarang telah berubah."gua gx nyangka cha... Lo seperti ini ke gua..."kita PUTUSS.." hubungan yg kita jalanin bertaun taun, putus hanya gara2x ini? Aku jg tak tau knapa aku bilang gitu ke acha. Seharusnya kan masalah ini di selesaikan baik2x. Tapi ini sudah terjadi. Nasi sudah menjadi bubur.
Aku membanting apa yg ku beli tadi, kemudian pergi dari situ.
Tapi acha menahanku
"kak... Maafin acha... Ini gx seperti yg kakak pikirkan.. Acha bisa jelasin semua..."terlihat acha memohon sambil menangis dan memegang tangan ku. Apakah aku kejam? TIDAK, aku tidak kejam ini yg buat dia sendiri.
"gx ada yg harus di jelasin lagi cha, semuanya dah jelas"kataku tegas
"zy, mendingan lo dengerin acha dulu dah"kata cowok yg bersama acha
"diem lo, gua gx butuh pendapat lo"kataku sambil menunjuk cowok itu
dia pun terdiam
kali ini aku memang benar2x marah
"kak please, dengerin acha dulu"acha kembali memohon
"udah lah cha terima saja ini sudah menjadi keputusanku, hati gua dah terlanjur sakit cha"kataku sambil melepaskan tangan acha dan pergi meninggalkanya"selamat tinggal, semoga kamu mendapatkan yg lebih baik dariku"itu lah kalimat terakhirku buat acha
sungguh aku tak tega melihat acha menangis, tapi mau gimana lagi, dia yg membuat semua ini terjadi
sekarang aku sudah berada di parkiran motor. Tanpa pikir panjang aku mengidupkan motorku.
"kak tunggu, tolong dengerin acha"teriak acha
aku tak menghiraukan kata katanya. Aku pun berbelok arah dan menancapkan gas. Kulihat dari sepion acha mengejarku, aku masih tak mempedulikanya. Sekarang aku sudah keluar dari area luar mal, acha masih mengejarku, sampai di tikungan keluar mal ia berhenti mengejarku tepat di tengah jalan yg kebetulan sepi. Mungkin dia capek. Aku kaget tapi bukan karena acha berhenti. Tapi.. Tapi karena di belakang acha muncul sebuah truk besar. Akupun berbalik arah dan berteriak...
"sayang awas... Di belakangmu !!!"
kata kata itu refleks muncul dari mulutku
tapi sayank semua sudah terlambat
"AAAAAAAAAAAAA...Hh"
hatiku terasa sakit, sangat sakit mendengar jeritan acha yang mengiris. Ku letakkan motorku dan berlari ke arah acha.
Tetes air mataku membasahi jalan yg telah berlumuran darah. Aku menghampiri acha yg tergeletak di jalan tak berdaya. Wajahnya yg dulu terlihat cantik dan penuh keceriaan kini telah pucat pasi. Aku tak peduli dengan bajuku yg kotor terkena noda darah. Aku meletakkan tubuh acha di 
Pangkuanku dan kemudian aku menggoyangkn tubuhnya sambil berkata "cha bangun cha"
acha sempat membuka matany dan mengucapkn kalimat terakhirnya.
"ek..ka... ka..k em.. Ma..af..in a..cha... A,cha es..say..yang ma eka..kak"suara acha putus2x
"iya cha, kakak sudah maafin acha kok, kakak juga syang ma acha"kataku air mataku menetes
"em..ma..kas..sih.. Ka.k sel..lam..mat .. Ting.. Gal" acha mengucapkan kalimat terakhirnya sambil tersenyum.
Senyum terakhir sebelum malaikat maut memanggilnya. Air mataku membasahi tubuh acha. Nafasnya terengah, dan aku sadar. Acha sudah tidak lagi bersamaku.
"cha bangun cha.... Kmu bercandakan? Bngun cha jangan tinggalin kakak"aku menangis
acha tak menjawab. Malaikat maut sudah membawanya ke surga, aku berteriak.
"Achaaaaaaaa"
bersamaan dengan itu terasa ada yg memanggil mangilku dan menggoyang gonyangkan tubuhku..
"zy... Bangun zy... Kamu knapa? Ada apa dengan acha?"terlihat mamaku bertanya dengan nada khawatir
aku terbangun, sungguh aku tak percaya semuanya tadi hanya mimpi.
"kamu kenapa zy?"sekali lagi mamaku bertanya
"mimpi buruk mah"jawabku
"istigfar zy"saran mamaku
"iya mah, astagfirullah halazim"
aku sedikit lega.
"ya udah mandi sana, ray sudah menunggu di depan"kata mamaku
"oke mah"kataku sambil mengangkat jempolku
10 menit kmudian aku selesai mandi dan menuju ruang depan untuk menemui sohib ku
"pagi sob"sapaku padanya sambil mengulurkan tangan tuk berjabt tngan dngannya dan memberikan senyuman
"pagi jg zy"menerima tanganku dan kamipun berjabat tangan khas dari kami"lo tadi knapa?"tanya dia
"tadi mlm gua mimpi sob, mimpi yang tragis"kataku serius
"mang lo mimpi apa?"wajah dia memasang rasa penasaran
"jadi tadi mlm tu . . .  . ."aku menceritakan apa yang kualami dalam mimpiku tdi mlm
"oh gitu... Ya sudahlah mimpikan hanya bunga tdr"kometarnya
"iya pastinya. Makan yok sob, laper gua"ajakku sambil memegangi perut
"yok"dia mengikutiku tanpa berkomentar
Semua telah tersekenario di mimpiku. Setelah makan aku mempersiapkan something untuk nanti malam. Hari ini aku sengaja bolos kerja.
Pukul 16.00 wib semua telah selesai, telat satu jam dari mimpiku. Tapi gx papa. Setelah semuanya siap. Sekarang aku akan membelikan kado untuk kekasihku. Di toko perhiasan aku membeli sebuah kalung cantik. Setelah itu kami pulang. Bener saja mimpiku. Di perjalanan pulang kami melihat acha bersama seorang cowok. AKU TAK MAU SEMUA INI TERJADI.
Aku berusaha menahan amarahku. Ku ambil ponselku dan ku telfon kekashku
"hallo saynk asalamualaikum?"terdengar dari sebuah suara hp
"iya dek, wangalaikumsalam, dek kamu di mana?"tanya ku pada suara yg tak lain adalah kekasihku
"ini kak adek lagi makan di restoran sama rio, adk di rumah bosen kak, tadi mau ngajak kakak tapi no kakak gx aktif"kata acha jujur
"oh ya sudah, maaf ya tadi hpnya kakak matiin"
"iya kak gx papa"
"ya udah sayang, kakak masih ada urusan, ntar malm jd kakak jemput, ok"
"iya kak ok"
"assalamualaikum"
"wangalaikumsalam"
pembicraan ku sama acha trputus.
"bagaimana zy?"tanya sahabatku
"dia jujur sob"kataku
"bagus dah lok gitu, pulang yok"ajak nya
"yok"
kami pun pulang.
Pukul 18.30, aku sudah bersiap siap, ku pakai kemeja biru kotak kotak + jaket berwarna hitam, dan celana jeans hitam serta sebuah jam tangan biru yang telah melingkar di tangan kanan ku.
Aku bersegera ke rumah kekasihku,
sampai di depan rumahnya, kuparkirkan motorku kemudian berjalan kearah pintu .
"tok, tok, tok, assalamualaikum"aku mengetuk pintu rumahnya dan memberi salam
"waalaikumsalam"terdengar ada yg menyahut, dan tak lama kemudian pintu terbuka"oh den ozy, ayo masuk"lanjutnya
akupun masuk kerumah acha, "bik kok sepi"tanyaku heran
"iya den, tuan sama nyonya belum pulang"jawab pembntu acha, yg kmudian memanggil acha"non, nak ozy dah dateng nih"
"iya bik, sebentar lagi keluar kok"teriak acha
tak lama kmudian acha pun keluar
acha cantik bnget. Ia memakai minidress warna putih dengar ramut ikal yg gerai. Sebuah gelang melengkapi penampilanya.
"yok dek brngkt"ajak ku
"ayo saynk"
aku dan acha pun menuju tempat yg telahku siapkan..
Tapi sial
sampai di tengah jalan. Tiba tiba saja turun hujan. Semua menjadi kacau. Pasti tempat yg telah kusiapkan hancur berantakan. Acara makan malam hari ini kacau balau. Aku terpaksa menghentikan laju motorku dan berhenti di salah satu pedagang bakso.
"pak, bakso dua"aku memesan bakso, semua acra yg telah ku siapkan berubah total.
Terlihat acha ke dinginan, aku kasihan padanya, ku lepaskan jaketku dan ku pakaikan kedia, "makasih saynk"ucapny pelan
"iya dek sama sama"kataku
tak lama kmudian pesanan kami pun datang.
"ayo dek di makan, maaf ya cuma makan di jalan"kataku pada pacarku
"iya kak gx papa kok,  malah lebih asik"katanya sambil tersenyum
"makasih dek"aku ikut tersenyum
kami pun makan,
kadang kami suap suapan. Kadang acha yg nyuapin aku kadang jg aku yg nyuapin dia.
"sayank, suapin"pintaku manja
"haha kakak apa apa an sih"acha tertawa senang
"jadi nggk mau ni?"aku pura2x ngambek
"iya dah"aaa
"aemz"
malam yg semula aku anggap akan kacau, ternyata salah, malam ini kami sangatlah bahagia
"kakak punya sesuatu buat adk"kataku
"apaan kak?"tanya acha penasaran
"adk tutup mata dulu"pintaku
"iya dah"
"tunggu ya"
5 menit kmudian
"udah dek, sekarang adek boleh buka mata"
"wau... kak bagus bnget, makasih"
"iya dek sama sama, semoga kita selalu bersama dek selamanya"
"iya kak amin, adek juga berharap kayak gitu"
kecupan ku mendarat ke keningnya
aku pun memeluk acha.
Akhirnya semua berubah indah, semoga aku dan acha selalu bersama. Ocha puzy forever.
The end

0 komentar:

Post a Comment